TATA BAHASA VALENSI BAHASA JERMAN
TATA
BAHASA VALENSI
Valensi berarti kemampuan mengikat
sebuah verba. Sebuah kalimat dapat terdiri dari unsur-unsur yang berupa
pelengkap. Unsur-unsur itu bukan sebagai unsur yang penting dalam kalimat,
melainkan kata kerja yang dianggap sebagai unsur terpenting. Pelz (1975)
mengatakan bahwa dalam teori valensi, verba memiliki hierarki yang tertinggi
dalam suatu kalimat, yang pemunculan pelengkapnya tergantung pada verba itu
sendiri. Oleh karena itu, verba memegang peranan penting dalam kalimat.
Dalam bahasa Jerman, terdapat
beberapa valensi verba yang terdiri dari,
(1) pelengkap nominatif, (2) pelengkap akusatif, (3) pelengkap datif, (4)
pelengkap genetif, (5) pelengkap preposisional, (6) pelengkap situatif, (7)
pelengkap direktif, (8) pelengkap kualitatif, (9) pelengkap nominal, (10)
pelengkap verbatif. Kemampuan verba menentukan jumlah dan jenis pelengkap
merupakan kajian morfosintaksis.
Sebuah verba dalam bahasa Jerman
dapat memiliki beberapa valensi dalam sebuah kalimat. Jumlah dan jenis valensi
yang dimiliki sebuah verba dapat dilihat pada contoh-contoh berikut ini.
a. Verba
yang bervalensi satu pelengkap, yaitu Pelengkap Nominatif.
Die
Lehrerin unterricht. (Guru itu sedang mengajar)
Sein
Vater arbeitet. (Ayahnya bekerja)
Verba unterrichten dan arbeiten memiliki satu jenis pelengkap, yaitu pelengkap nominatif.
Pelengkap nominatif tersebut adalah die
Lehrer dan sein Vater.
b. Verba
yang bervalensi dua pelengkap, yaitu
·
pelengkap nominatif dan pelengkap
akusatif.
Mark
wartet seinen Bruder auf. (Mark
menunggu saudaranya)
Niemand
hat ihn nicht gesehen. (Tidak
seorangpun tidak melihatnya)
Vater
liest Zeitung. (Ayah membaca surat
kabar)
Pada
contoh-contoh kalimat tadi ditemui verba
aufwarten, sehen dan lesen.
Verba-verba ini dapat memiliki dua jenis pelengkap, yaitu pelengkap nominatif: Mark, Niemand, Vater, dan
pelengkap akusatif: seinen Bruder, ihn
dan Zeitung.
·
Pelengkap Nominatif dan Pelengkap
Genitif
Wir
gedenken der Toten. (Kami sedang
mengenang para pendahulu)
Sie
hüteten die Schäfe. (Mereka
menggembalakan domba)
Sie
lachten der Fürsten. (Mereka
menertawakan bangsawan)
Verba
gedenken, hüten dan lachen dapat
memiliki pelengkap nominatif; Wir, Sie dan Sie, sedangkan pelengkap geneitif; der Toten, der Schafe,
dan der Fürsten.
·
Pelengkap Nominatif dan Pelengkap Datif
Das Haus
gehört meinem Vater. (Rumah itu
milik ayah saya)
Du
kannst ihm glauben.
(Kamu dapat mempercayainya)
Die Sache gefällt
mir nicht. (Saya tidak suka benda
itu)
Verba gehören, glauben, dan gefallen pada contoh ini dapat
mempunyai pelengkap nominatif; das Haus, du dan die Sache, dan
pelengkap datif; meinem Vater, ihm, dan mir.
c. Verba
yang bervalensi tiga pelengkap, yaitu:
·
Pelengkap Nominatif , Pelengkap Akusatif
dan Pelengkap Genitif
Er beschuldigte
ihn des Diebstahls. (Ia
menyalahkannya atas pencurian itu)
Man verdächtigte den Zeugen der Lüge. (Orang mencurigai
perbuatan bohong
Er bezichtigt ihn
der Unehrlichkeit. (Ia menuduhnya tidak jujur)
Verba beschuldigen,
verdächtigen, dan bezichtigen dapat memiliki pelengkap nominatif: er,
man, dan er; pelengkap akusatif: ihn, den Zeugen, dan ihn;
dan pelengkap genitif : des Diebstahls, der Lüge, dan der
Unehrlichkeit.
·
Pelengkap Nominatif), Pelengkap Datif ,
dan Pelengkap Akusatif
Mutter schenkt
ihrer Tochter eine Uhr.(Ibu menghadiahkan puterinya sebuah arloji)
Ich gebe
ihm ein Buch.(Saya memberinyanya sebuah buku)
Fritz schickt seiner
Freundin ein Paket.(Fritz mengirimi temannya sebuah paket)
Pada contoh-contoh tadi
terdapat verba schenken, geben, dan schicken, yang dapat memiliki pelengkap nominatif: Mutter,
Ich, dan Fritz; pelengkap datif: ihrer Tochter, ihm,
dan seiner Freundin; pelengkap akusatif: eine Uhr, ein Buch, dan ein
Paket.
d. Verba
yang bervalensi empat pelengkap, yaitu:
·
Pelengkap Nominatif , Pelengkap Akusatif
, Pelengkap Preposisional , dan Pelengkap Genitif
Inge hat Kuchen
zum Chef der Abteilung gebracht. (Inge telah membawa kue kepada kepala
bagian)
Der Vater fragt
den Brief bei den Beamten der Post. (Ayah menanyakan surat itu kepada
pegawai pos)
Die Polizei warnet
die Jungen vor dem Gefahr des Alkohols. (Polisi memberi peringatan
kepada anak muda akan bahasa alkohol)
Haben, fragen,
dan warnen adalah verba yang dapat memiliki pelengkap nominatif : Inge,
der Vater, dan die Polizei; pelengkap akusatif : Kuchen, den
Brief, dan die Jungen; pelengkap preposisional: zum Chef, bei den
Beamten, dan vor dem Gefahr; dan pelengkap genitif : der Abteilung,
der Post, dan des Alkohols.
Komentar
Posting Komentar